A. Konversi Bilangan
1.Bilangan
biner (Bilangan berbasis dua, bilangannya: 0,1)
2.Bilangan
octal (Bilangan berbasis delapan bilangannya: 0,1,2,3,4,5,6,7)
3.Bilangan
desimal (Bilangan berbasis sepuluh, bilangannya: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)
4.Bilangan
hexadesimal (Bilangan berbasis enam belas, bilangannya:
(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)
Konversi
bilangan adalah proses mengubah bentuk bilangan satu ke bentuk bilangan lain
yang memiliki nilai yang sama. Misal: nilai bilangan desimal 12 memiliki nilai
yang sama dengan bilangan octal 15; Nilai bilangan biner 10100 memiliki nilai
yang sama dengan 24 dalam octal dan seterusnya. Konversi bilangan biner,
octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.
Konversi
dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep
yang sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang
dipangkatkan 0,1,2 dst dimulai dari kanan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat
contoh konversi bilangan di bawah ini :
1..Bilangan
Biner
Bilangan
ini, terdiri atas dua basis, yakni 0 dan 1, agar mempermudah dalam menghitung.
Bilangan tersebut akan diterjemahkan kedalam basis 10 dahulu.
Dalam
menghitung basis biner ke desimal, menggunakan penjumlahan 2 pangkat sekian.
Berikut ini contoh bilangan biner 1010(2) ke desimal.
1 0
1 0
23 x 1
22 x 0 21 x 1 20 x 0
=8 + 0 + 2 +
0 = 10
Sehingga
dapat diartikan 1010(2) = 10(10)
2.Bilangan
Oktal
Bilang yang
kedua, yaitu oktal, dimana bilangan ini terdiri dari 8 basis, yakni 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, dan 7. Cara menghitungnya pun sama dengan biner.
Namun
perbedaannya adalah menggunakan penjumlahan 8 pangkat. Berikut contoh 1221(8)
ke desimal.
1
2
2 1
83 x 1
82 x 2 81 x 2 80 x 1
= 512 + 128
+ 16 + 1 = 657
Sehingga
dapat diartikan 1221(8) = 657(10)
3. .Bilangan
Desimal
Dalam
bilangan desimal, terdiri dari 10 basis angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
dan 0.
Selain itu,
bilangan desimal juga dapat dikonversikan kedalam basis bilangan lainnya.
Namun, desimal merupakan kebalikan dari penjumlahan basis lain, yaitu dengan
cara pembagian.
4. Bilangan
Hexadesimal
Bilangan ini
terdiri atas 16 basis, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan
F. Dimana huruf – huruf yang tertera diartikan sebagai lanjutan dari angka –
angka sebelumnya.
Dalam
menghitung basis hexadesimal ke desimal, menggunakan penjumlahan 16 pangkat.
Berikut ini contoh bilangan hexadesimal 19(16) ke desimal.
1
9
161 x
1 160 x 9
= 16 + 9 =
25
Sehingga
dapat diartikan 19(16) = 25(10)
B.Operasi
Aritmatika Interger( +, - , x, : )
1.Penjumlahan
Pada
penjumlahan bilangan biner sebenarnya sama saja dengan proses penjumlahan pada
bilangan decimal atau yang biasa kita lakukan. Hanya saja angka dalam bilangan
biner hanya terdiri dari angka 0 dan 1, dan memiliki aturan dasar, yaitu:
0 + 0 =0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0,
karena digit terbesar biner adalah 1, maka hasilnya dikurangi 2. (1+1= 2,
2-2=0, carry / simpanannya 1 yang akan digabungkan dengan perhitungan
berikutnya)
Contohnya:
Pada
perhitungan penjumlahan bilangan decimal:
15 + 35 = 50
Dan pada
penjumlahan bilangan binernya adalah:
1111 +
100011 = ....
Penyelesaian
Lakukan
perhitungan berdasarkan aturan dasar penjumlahan bilangan biner, maka hasilnya:
1111
100011 +
110010
Penjelasan
Perhitungan
diawali dari sebelah kanan, maka prosesnya adalah:
1 + 1 = 0,
simpan 1, gabungkan dengan perhitungan berikutnya.
1 + 1
+ 1 = 1, simpan 1, gabungkan dengan perhitungan berikutnya.
1 + 1 + 0 =
0, simpan 1, gabungkan dengan perhitungan berikutnya.
1 + 1 + 0 =
0, simpan 1, gabungkan dengan perhitungan berikutnya.
1 + 0 =1,
tidak ada simpanan
0 + 1 =
1,tidak ada simpanan
Maka
hasilnya (diawali dari bawah) = 110010
2.
Pengurangan
Pada
pengurangan bilangan biner sebenarnya sama saja dengan proses pengurangan pada
bilangan decimal atau yang biasa kita lakukan. Hanya saja angka dalam bilangan
biner hanya terdiri dari angka 0 dan 1, dan memiliki aturan dasar, yaitu:
0 – 0 = 0
1 – 0 = 1.
1 – 1 = 0
0 - 1 = 1
--> dengan pinjaman 1, (pinjam 1 dan posisi sebelah kirinya).
Contoh:
Pada
perhitungan pengurangan bilangan decimal:
50 – 35 = 15
Dan pada
pengurangan bilangan binernya adalah:
110010 –
100011 = ....
Penyelesaian
Lakukan
perhitungan berdasarkan aturan dasar pengurangan bilangan biner, maka hasilnya:
110010
100011 -
1111
Penjelasan:
Perhitungan
diawali dari sebelah kanan, maka prosesnya adalah:
0 – 1 = 1,
(pinjam 1 dari posisi kirinya, dalam bilangan biner 1 kali pinjam bernilai 2
digit)
0 – 1 = 1,
(karena sudah dipinjam jadi sisa 0, kemudian pinjam 1 dari posisi kirinya yang
berdigit 1)
1 – 0 = 1,
(karena pinjam 1 dari sebelah kirinya)
1 – 0 = 1,
(karena pinjam 1 dari sebelah kirinya)
0 – 0 = 0,
(karena sudah dipinjam jadi sisa 0)
1 – 1 = 0
Hasilnya
001111 (angka nol di sebelah kiri abaikan) jadi hasilnya = 1111
3. Perkalian
Pada
perkalian bilangan biner sebenarnya sama saja dengan proses perkalian pada
bilangan decimal atau yang biasa kita lakukan. Hanya saja angka dalam bilangan
biner hanya terdiri dari angka 0 dan 1, dan memiliki aturan dasar, yaitu:
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
Contoh:
Pada
perhitungan perkalian bilangan decimal:
15 x 9 = 135
Dan pada
perkalian bilangan binernya adalah:
1111 x 1001
= ....
Penyelesaian
Lakukan
perhitungan berdasarkan aturan dasar pengurangan bilangan biner, maka hasilnya:
1111
1001 x
1111
0000
0000
1111 +
10000111
Penjelasan:
Proses
perhitungan dilakukan seperti mengalikan biasa, yaitu masing-masing angka di
bawah yang diawali dari sebelah kanan dikalikan dengan seluruh angka yang ada
di atasnya, prosesnya yaitu:
Angka
pertama bawah dari sebelah kanan yaitu angka 1 dikalikan dengan seluruh angka
di atas yaitu 1111 hasilnya adalah 1111
Angka kedua
bawah dari sebelah kanan yaitu angka 0 dikalikan dengan seluruh angka di atas
yaitu 1111 hasilnya adalah 0000
Angka ketiga
bawah dari sebelah kanan yaitu angka 0 dikalikan dengan seluruh angka di atas
yaitu 1111 hasilnya adalah 0000
Angka
keempat bawah dari sebelah kanan yaitu angka 1 dikalikan dengan seluruh angka
di atas yaitu 1111 hasilnya adalah 1111
Meletakkan
hasil perhitungan bisa di lihat pada gambar di atas (seperti perkalian bersusun
pada umumnya).
Selanjutnya
adalah proses menjumlahkan seperti aturan menjumlahkan bilangan biner yang
sudah di jelaskan di atas. Maka hasilnya adalah 10000111.
4. Pembagian
Pada
pembagian bilangan biner sebenarnya sama saja dengan proses pembagian pada
bilangan decimal atau yang biasa kita lakukan. Hanya saja angka dalam bilangan
biner hanya terdiri dari angka 0 dan 1, dan memiliki aturan dasar, yaitu:
0 : 1 = 0
1 : 1 =
1
Contoh :
Pada
perhitungan pembagian bilangan decimal:
50 : 5 = 10
Dan pada pembagian
bilangan binernya adalah:
110010 : 101
= ....
Penyelesaian
Lakukan
perhitungan berdasarkan aturan dasar pengurangan bilangan biner, maka hasilnya:
101 /
110010 = 1010
101
-
010
000
-
101
101 -
0
Penjelasan:
Proses
perhitungan dimulai dari 3 digit pertama dari sebelah kiri yang ada dalam
kurung
Kemudian
dibagi dengan digit 101, disimpan hasil kalinya 1
Lakukan
proses pengurangan, karena digit hasil pengurangan tidak bisa di bagi dengan
101, maka digit 101 dikali digit 0, dan simpan hasil kalinya.
Lakukan
proses pengurangan, karena digit hasil pengurangan tidak bisa di bagi dengan
101, maka turunkan digit 1 yang ada dalam kurung
Kemudian
bagi dengan digit 101, disimpan hasil kalinya 1
Lakukan
proses pengurangan, karena hasil pengurangannya 0, dan masih tersisa digit 0
dalam kurung pembagi, maka tinggal disimpan di bagian digit hasil kali bagian
kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar